Jumat, 19 Juli 2013

Pengertian Geografi Menurut Para Ahli


Preston e James
         Geografi dapat diungkapkan sebagai induk dari segala ilmu pengetahuan” karena banyak bidang ilmu pengetahuan selalu mulai dari keadaan muka bumi untuk beralih pada studinya masing-masing.

Lobeck (1939)
        Gegografi adalah suatu studi tentang hubungan – hubungan yang ada antara kehidupan dengan lingkungan fisiknya.

Frank Debenham (1950)
        Geografi adalah ilmu yang bertugas mengadakan penafsiran terhadap persebaran fakta, menemukan hubungan antara kehidupan manusia dengan lingkungan fisik, menjelaskan kekuatan interaksi antara manusia dan alam.

Ullman (1954)
         Geografi adalah interaksi antar ruang

Maurice Le Lannou (1959)
         Objek study geografi adalah kelompok manusia dan organisasinya di muka bumi.

James Fairgrive (1966)
          Geografi memiliki nilai edukatif yang dapat mendidik manusia untuk berpikir kritis dan bertanggung jawab terhadap kemajuan-kemajuan dunia. Ia juga berpendapat bahwa peta sangat penting untuk menjawab pertanyaan “di mana” dari berbagai aspek dan gejala geografi.

Strabo (1970)
          Geografi erat kaitannya dengan faktor lokasi, karakterisitik tertentu dan hubungan antar wilayah secara keseluruhan. Pendapat ini kemuadian di sebut Konsep Natural Atrribut of Place.

Paul Claval (1976)
           Geografi selalu ingin menjelaskan gejala gejala dari segi hubungan keruangan.

Prof. Bintarto (1981)
          Geografi mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di permukaan bumi, baik yang bersifat fisik maupun yang menyangkut kehidupan makhluk hidup beserta permasalahannya melalui pendekatan keruangan, kelingkungan, dan regional untuk kepentingan program, proses, dan keberhasilan pembangunan.

Hasil seminar dan lokakarya di Semarang (1988)
           Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan dan kelingkungan dalam konteks keruangan.

Depdikbud (1989)
          Geografi merupakan suatu ilmu tentang permukaan bumi, iklim, penduduk, flora, fauna, serta hasil yang diperoleh dari bumi.

Herioso Setiyono (1996)
            Geografi merupakan suatu ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya dan merujuk pada pola persebaran horisontal dipermukaan bumi.

Bisri Mustofa (2007)
           Geografi merupakan ilmu yang menguraikan tentang permukaan bumi, iklim, penduduk, flora, faquna serta basil-basil yang diperoleh dari bumi.

Harstone
            Geografi adalah sebuah ilmu yang menampilkan relitas deferensiasi muka bumi seperti apa adanya,tidak hanya dalam arti perbedaan – perbedaan dalam hal tertentu, tetapi juga dalam arti kombinasi keseluruhan fenomena di setiap tempat, yang berbeda dari keadaanya di tempat lain.

Menurut wikipedia:
        Geografi adalah ilmu tentang lokasi dan variasi keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi. Kata geografi berasal dari Bahasa Yunani yaitu gêo (“Bumi”) dan graphein (“menulis”, atau “menjelaskan”).


Menurut IGI terdapat 2 obyek kajian dalam geografi yaitu:


a.  Obyek material
         Merupakan sasaran atau obyek yang dikaji dalam geografi, dalam geografi obyek kajiannya berupa fenomena geosfer yang terdiri dari :
             1)   Atmosfer, yaitu lapisan udara: cuaca dan iklim yang dikaji dalam Klimatologi dan Meteorologi
             2)      Lithosfer, yaitu lapisan batu-batuan yang dikaji dalam Geologi, Geomorfologi, Petrografi
             3)  Hidrosfer, yaitu lapisan air meliputi perairan di darat maupun di laut yang dikaji dalam Hidrologi dan Oceanografi
            4)  Biosfer, yaitu lapisan kehidupan: flora dan fauna yang dikaji dalam Biogeografi, Biologi
            5)  Anthroposfer, yaitu lapisan manusia yang merupakan ‘tema sentral’ di antara lapisan-lapisan lainnya. Tema sentral artinya diutamakan dalam kajiannya.

b. Obyek formal
         Merupakan pendekatan yang digunakan untuk mengkaji fenomena dalam geografi. Pnedekatan tersebut antara lain:
           1)Pendekatan Keruangan
Fenomena geografi berbeda dari wilayah yang satu dengan wilayah yang lain dan mempunyai pola keruangan/spasial tertentu (spatial structure).
           2) Pendekatan Ekologi
Fenomena geografi membentuk suatu rangkaian yang saling berkaitan di dalam sebuah sistem, dengan manusia sebagai unsur utamanya.
          3) Pendekatan Kompleks Wilayah
Analisis kompleks wilayah merupakan perpaduan antara analisis keruangan dan analisis ekologi.


Prinsip-Prinsip Geografi
Secara teoritis dalam mempelajari geografi perlu dijiwai oleh prinsip-prinsip geografi yang meliputi prinsip distribusi, prinsip interrelasi, prinsip deskripsi, dan prinsip korologi.

1. Prinsip Distribusi
Prinsip ini pada hakikatnya adalah terjadi persebaran gejala-gejala geosfer yang ada di permukaan bumi, di mana distribusi (penyebarannya) berbeda  antara satu tempat dengan tempat lainnya. Gejala geografi baik yang menyangkut kondisi fisik maupun sosial tersebar luas di permukaan bumi, tetapi penyebarannya tidaklah merata antara wilayah satu dengan wilayah lainnya. Dengan jalan menggambarkan dan memerhatikan persebaran gejala-gejala geografi di permukaan bumi maka dapat diungkapkan masalah-masalah yang berkaitan dengan gejala dan fakta tersebut, bahkan selanjutnya dapat digunakan untuk meramalkan keadaan pada masa yang akan datang. Prinsip distribusi dalam ruang ini menjadi kunci pertama dalam studi geografi. Berdasarkan pada prinsip distribusi ini, selanjutnya dapat ditetapkan prinsip-prinsip yang lain.
Sebagai contoh persebaran kandungan minyak bumi dan gas di wilayah Indonesia tidaklah merata, lebih banyak terkonsentrasi di wilayah Indonesia bagian barat, sedangkan di wilayah Indonesia bagian timur lebih banyak mengandung bahan mineral.

2. Prinsip Interrelasi
Prinsip ini menyatakan bahwa terdapat hubungan antara gejala geografi yang satu dengan gejala geografi yang lain di muka bumi. Oleh karena itu setelah dilihat persebaran gejala geografi dalam
satu ruang atau wilayah tertentu maka dapat pula diungkapkan hubungan antara gejala geografi satu dengan gejala geografi lainnya. Selain itu dapat pula diungkapkan hubungan antara gejala-gejala yang ada di permukaan bumi. Misalnya hubungan antara gejala fisik dengan gejala fisik, antara gejala fisik dengan gejala sosial dan antara gejala sosial dengan gejala sosial. Dari interrelasi tersebut dapat diungkapkan karakteristik geografi dari suatu wilayah.
Sebagai contoh, usaha pembukaan lahan di hutan untuk keperluan area pertambangan akan menyebabkan terjadinya penebangan hutan dan berubahnya ekosistem satwa dan tumbuhan di area hutan tersebut.

3. Prinsip Deskripsi
Prinsip ini pada intinya memberikan penjelasan yang lebih mendalam tentang karakteristik yang spesifik pada gejala geografi. Gejala geografi berdimensi titik, garis, bidang, dan ruang. Prinsip deskripsi ini tidak saja dilaksanakan dengan menggunakan uraian dan peta melainkan juga dapat dilakukan dengan menggunakan diagram, grafik, maupun tabel. Bentuk-bentuk deskripsi harus dapat memberikan penjelasan kepada para pembaca agar dapat memahami tentang makna yang dibahas. Prinsip deskripsi digunakan untuk menjelaskan karakteristik gejala geografi yang dipelajari, hubungan antargejala, dan distribusi keruangannya. Dalam geografi urutan kegiatannya antara lain pengumpulan data, klasifikasi data, pemetaan, deskripsi tiap satuan pemetaan. Jadi deskripsi baru dapat dibuat setelah dilakukan pemetaan tentang kajian geografi yang dimaksud.
Sebagai contoh adalah peta persebaran curah hujan

4. Prinsip Korologi
Prinsip ini melihat permasa lahan geografi dari sudut pandang persebaran, interelasi dan interaksinya dalam suatu wilayah (region) dan ruang tertentu. Ruang ini menunjukkan karakteristik kesatuan gejala geografi, kesatuan fungsi, dan kesatuan bentuk. Misal kita melihat definisi bumi, tidak hanya meliputi bagian luar dari kerak bumi tetapi mencakup pula lapisan atmosfer yang mengelilinginya, termasuk air yang ada di bumi, baik air yang ada di permukaan bumi maupun air tanah, serta makhluk hidup yang ada di dalamnya.
Sebagai contoh adalah ketika petani sedang melakukan kegiatan di sawah dengan segala kondisi geografi pada saat itu, serta fenomena-fenomena geosfer yang berlangsung.
Secara keseluruhan dapat dikemukakan bahwa dalam mengkaji gejala geografi pada suatu wilayah baik sempit maupun luas harus ditunjukkan mengenai persebaran gejala, interrelasi antargejala, deskripsi masing-masing gejala dan hubungan keruangannya. Geografi



 Pendekatan Geografi

1 . Pendekatan Keruangan adalah pendekatan yang digunakan untuk mengetahuipersebaran penggunaan ruang yang telah ada dan bagaimana penyediaan ruang yang akan digunakan untuk berbagai kegunaan yang dirancangkan .

Melalui pendekatan keruangan seorang geograf akan meneliti secara mendalam keberadaan suatu rung yang menjadi obyek kajiannya .
Pendekatan keruangan juga mengandung pengertian nilai suatu tempat , jadi nilai suatu tempat bisa strategis atau sebaliknya yaitu terisoler .
Kata kunci pendekatan keruangan adalah fisik yang terdiri dari garis , poin dan bidang

2 . Pendekatan Kelingkungan adalah pendekatan untuk mengetahui hubungan dan keterkaitan  antar unsur yang berada pada suatu lingkungan tertentu , baik antar makhluk hidup maupun antara makhluk hidup dengan lingkungan alamnya .

Pendekatan kelingkungan  juga bisa disebut pendekatan ekologis , karena mempelajari komponen hidup dan komponen tidak hidup di suatu tempat .

3 . Pendekatan Komplek Wilayah adalah pendekatan kombinasi antara pendekatan keruangan dan pendekatan kelingkungan .

Suatu wilayah akan berkembang karena pada hakekatnya suatu wilayah itu mempunyaiunsur pembeda . Perbedaan suatu wilayah di permukaan bumi terjadi karena unsur-unsur dalam ruang berbeda , baik dari segi jumlah maupun mutunya . Akibat adanya perbedaan tersebut  , terjadi proses interaksi  wilayah yang ditujukan untuk menutupi berbagai kekurangan unsur yang tidak terdapat di suatu wilayah .

Misal wilayah desa akan melakukan interaksi dengan wilayah kota untuk memenuhi kebutuhan sekunder dan tersier . Begitu pula sebaliknya wilayah kota akan berinteraksi dengan wilayah desa untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan  dan bahan mentah lainnya .

 Konsep Geografi menurut IGI
1.Konsep Lokasi merupakan konsep utama dalam menjawab pertanyaan (where). Konsep lokasi juga mengandung pengertian bahwa lokasi berpengaruh terhadap harga atau nilai sesuatu yang ada di permukaan bumi .
Contoh : Rumah mewah dijual harganya jatuh , karena lokasi rumah tersebut dekat kuburan .
 Lokasi terbagi atas lokasi absolut dan lokasi relatif.
 Lokasi absolut adalah lokasi yang tetap terhadap sistem jaring / koordinat (letak astronomis),
 Lokasi relatif adalah lokasi yang dipengaruhi daerah sekitarnya (letak geografis)

2.Konsep jarak merupakan konsep yang berkaitan dengan kehidupan sosial, ekonomi dan pertahanan . Konsep jarak mengandung pengertian juga bahwa jarak juga berpengaruh terhadap harga dan nilai barang .
Contoh : Harga produk pertanian jadi lebih mahal jika harus diangkut ke pasar  yang jaraknya jauh .
               Harga tanah semakin mahal jika letaknya dekat kota atau dekat jalan raya .
Jarak terbagi atas jarak absolut dan jarak relatif.
Jarak absolut adalah jarak yang sebenarnya ditarik lurus antara dua titik,
Jarak relatif adalah jarak yang didasarkan atas pertimbangan waktu dan kemudahan transportasi. ( misal jarak Bogor – Jakarta ditempuh hanya 30 menit lewat jalan tol )

3.Konsep Keterjangkauan (accessibility) adalah mudah dijangkau atau tidaknya suatu tempat
Contoh : Bogor – Jakarta lebih mudah dijangkau dari pada Bogor – Bandung .

4.Konsep pola menitikberatkan pada pola keruangan baik alami maupun sosial budaya . Konsep pola juga mengandung pengertian bahwa konsep pola adalah sesuatu yang berulang sehingga menampakkan suatu bentuk tertentu yang konsisten .
 Contoh : Pola permukiman penduduk memanjang sepanjang sungai .

5.Konsep Morfologi menjelaskan bentuk-bentuk muka bumi ( dataran rendah , dataran tinggi , pegunungan ,rawa , bukit , gunung dan lain-lain )
Dengan konsep morfologi kita akan mudah mengetahui potensi suatu lahan .
Contoh : adalah salah kalau kita membangun rumah di daerah rawa , karena rawa adalah daerah yang rendah sehingga bisa mengakibatkan kebanjiran .

6.Konsep Aglomerasi  adalah pengelompokan / konsentrasi .
Contoh :
1 . Masyarakat di kota cenderung mengelompok bertempat tinggal di perumahan
2 . Masyarakat di desa cenderung mengelompok bertempat tinggal di dataran rendah yang subur
3 . Adanya  Pecinan dan kampung Jawa
  
7.Konsep nilai kegunaan berarti nilai di suatu tempat mempunyai nilai guna yang berbeda didasarkan atas fungsinya. Jadi, nilai guna bersifat relatif.
Contoh: daerah dataran banjir memiliki nilai kegunaan yang rendah sebagai lokasi pemukiman, tetapi bagi penjual jasa gerobak nilai gunanya tinggi.

8.Konsep interaksi dan interdependensi merupakan konsep yang berkaitan dengan hubungan saling ketergantungan antar dua tempat.
Contoh : antara desa dan kota sekitarnya terjadi saling keterkaitan dan ketergantungan
  
9.Konsep diferensiasi area merupakan konsep yang mengintegrasikan fenomena menjadi suatu tempat atau wilayah yang mempunyai corak tersendiri sebagai daerah.
Contoh : perumahan padat atau perumahan jarang.

10.Konsep keterkaitan keruangan merupakan konsep yang menunjukkan derajat keterkaitan antar wilayah, baik alam maupun sosial. ( hampir sama dengan konsep interaksi , tapi beda luasnya saja )
 Contoh :
Tanaman teh berada di pegunungan dan sapi perah berada di daerah sejuk.
 Karena tiap sabtu-minggu banyak orang Jakarta berlibur ke Bandung , maka puncak macet



Tidak ada komentar:

Posting Komentar